Ya, perkataan itu sering kita dengar dari salah satu politisi Ruhut Sitompul demi membela pemimpin partai dimana dia bernaung sekarang, yaitu Partai Demokrat.
Tapi saya bukan akan memperbincangkan kasus century, tapi pernyataan sdr ruhut tadi 'suara rakyat adalah suara tuhan'. Pernyataan tersebut menurut saya syirik, karena menyamakan rakyat dengan Tuhan. Apalagi tuhannya umat islam, Allah Ta'ala yang Esa. Rakyat adalah sekumpulan manusia yang menjadi warga suatu negara atau kerajaan, yang merupakan ciptaan Tuhan. Tuhan tidak membutuhkan apapun dari ciptaanNya. Bahkan rakyat sangat bergantung pada Tuhannya, tapi kebanyakan rakyat cenderung melupakan Tuhannya, apalagi disaat makmur dan jaya. Kebanyakan rakyat akan mengingat tuhannya bila dalam kesusahan dan kepayahan.
Tuhan tidak pernah ingkar janji, tapi rakyat sering ingkar janji pada sesamanya bahkan juga pada Tuhan.
Tuhan telah membuat aturan buat rakyat melalui syari'at yang dibawa para Nabi dan Rasul. Sedangkan suara rakyat yang dimaksud ruhut adalah aturan buatan penguasa untuk rakyat. Penguasa dan rakyat bisa salah dan egois, sedangkan Tuhan sang pencipta rakyat dan penguasa tidak egois dan Maha Adil.
Di dalam rakyat ada yang ingkar dan pendosa, seperti rentenir,pezina,germo,pedagang wanita & anak2,pelacur laki & wanita,perampok,penjudi,koruptor dsb. Apakah suara Tuhan sama dengan suara mereka (rakyat)..?
Sungguh suara rakyat TIDAK SAMA dengan Suara Tuhan. Dan sungguh umar islam yang mengiyakannya istighfar dan segera memperbaiki aqidah islamnya. Umat islam harus menyakini bahwa 'suara' dari Allah dan Rasulullah saw yang menjadi pegangan hidupnya. Peraturan dalam islam sangat lengkap dan sempurna untuk bermasyarakat dan bernegara. Jadi jangan tertipu dengan ucapan ruhut dan pilitisi lainnya yang mengatakan suara rakyat suara tuhan. Perkataan orang ini hanya berdasar dari hawa nafsunya saja.
Satu lagi, suara rakyat bisa dibeli. Apalagi dalam sistem koalisi. Para wakil rakyat saja banyak yg membeli suara untuk terpilih di parlemen. Nantinya para wakil rakyat ini akan menjual suaranya kpd penguasa atau pengusaha demi golnya sebuah aturan atau proyek atau untuk sesuatu yg lebih besar lagi, yaitu langgengnya penguasa sebelumnya. Belajarlah dari kisah fir'aun, anak adam yg menyatakan dirinya Tuhan. Bukankah tuhan telah menghukumnya.? Dan itu terekam dalam kitab suci umat islam, AlQur'an.
Penulis berdoa agar Allah mencukupi kebutuhan duniawi orang2 yang membela agama Allah dan istiqomah dalam berjuang.
Salam Exer, merdeka..!
Wallahu 'alam bishowab.
No comments:
Post a Comment
Silahkan dikomentari..