Join me in best community & be healthy

Jangan percaya mesin pencari uang otomatis, karena mereka hanya memanfaatkan rasa ingin tahu dan sifat coba-coba para pengguna pemula internet dan mereka yang malas dan instan dalam meraih kekayaan. Dipastikan mereka tak mencantumka alamat kantor,meskipun kantor mereka rumah tinggal, tapi hanya nomor GSM

Friday, August 27, 2010

IRAN NEGARA SYIAH, BUKAN NEGARA ISLAM

Tujuan dan kepentingan negara syiah Iran sangatlah bertolak belakang dengan tujuan dan kepentingan negara Islam yang diperjuangkan oleh para pejuang Sunni (Taliban, Al shaabab, Al Qaeda, MILF, boko haram,Al Anshar,FPI, dll). Karena bertolak belakang, maka teman dan musuh negara Syiah pun berbeda dengan teman dan musuh para pejuang Sunni. Perbedaan itu disebabkan oleh pemahaman dan Aqidah  Islam mereka yang berbeda. Ini salah satu bukti tentang kenyataan diatas, yaitu pernyataan dari salah satu tokoh negara yang mayoritas penduduknya muslim tentang IRAN. Semoga Allah SWT membuka taqiyyah mereka kepada umat muslim yang tidak tahu dan belum mengerti, sehingga terkuaklah kebenaran yang hakiki. Allahu 'alam minnaa wa minkum

IRAN MUSUH DALAM SELIMUT: TIDAK SERANG ISRAEL, TAPI JUSTRU AKAN HANCURKAN ARAB?

Seorang pejabat tinggi Mesir mengeluarkan pernyataan kontroversial tentang eksistensi Iran dengan mengisyaratkan bahwa Iran telah menjelma menjadi semacam "musuh dalam selimut" di kawasan Timur Tengah. Iran tidak menjadi ancaman bagi Israel, tetapi justru menjadi ancaman besar bagi negara-negara Arab.
Sayyid Mishal, Menteri Negara untuk Urusan Perang Mesir, mengemukakan hal tersebut dalam sebuah pertemuan yang digelar di kantor Sindikat Jurnalis Mesir (Niqabah as-Shahafiyyin al-Mishriyyin), Selasa (24/8) lalu.
"Iran belum pernah sekalipun menembakkan senjata dan berperang dengan Israel sejak tahun 1948 hingga sekarang," kata Mishal.
Mishal juga mengatakan, Gerakan Hizbollah Lebanon yang bermazhabkan Syiah dan memiliki hubungan dekat dengan Iran sekaligus mendapatkan dukungan penuh dari negeri para Mullah itu, telah mengaskan posisinya terkait perang Gaza. Hizbollah mengatakan, bahwa "kami bukan pihak manapun dalam perang tersebut".
"Tidak keluar satu roket pun dari Hizbollah saat penyerangan Israel ke Gaza," kata Mishal.
Justru, kekuatan militer Iran bukan menjadi ancaman bagi Israel, melainkan menjadi ancaman besar bagi negara-negara Arab. "Salah satu ancaman tersebut, adalah dengan aksi Iran yang kerap kali campur tangan dalam berbagai masalah yang terjadi di kalangan Arab," papar Mishal.
Mesir memang kerap mengeluarkan pernyataan menyudutkan tentang Iran. Kedua negara tersebut telah "perang dingin" semenjak suksesnya Revolusi Islam Iran pada tahun 1979 silam. Dalam revolusi itu, emperor Iran yang diktator, tiran, pro Amerika dan Israel, Shah Muhammad Reza Pahlevi, berhasil digulingkan oleh gerakan revolusi. Pahlevi lalu kabur dan mendapat perlindungan di Mesir, yang saat itu mulai "bermain mata" dengan Amerika dan Israel. Ketegangan itu masih berlangsung hingga sekarang.
Diakui atau tidak, Iran memang terhitung sebagai salah satu kekuatan militer terbesar dan terkuat di Timur Tengah, selain Israel dan Turki. Negara-negara Arab banyak yang merasa khawatir dengan eksistensi teknologi militer Iran yang kian hari kian menanjak. Namun, ketika negara-negara Arab menunjukkan perasaan kurang positif akan perkembangan negara-bangsa Persia itu, Turki justru bersikap lain, dimana Turki lebih memandang Iran sebagai mitra strategis yang memungkinkan untuk saling meningkatkan kerjasama. (AGS/mi)
source http://www.eramuslim.com

No comments:

Post a Comment

Silahkan dikomentari..

Blog Archive