
Permusuhan iblis kepada Adam as dan keturunannya(umat manusia) telah mulai berkobar sejak api kesombongan dan kedengkian tersulut dalam jiwa dalam jiwanya yang kelam, tepatnya ketika Allah SWT memuliakan Adam as dengan perintahNya kpd para malaikat bersama iblis untuk bersujud memuliakan Adam as, segenap malaikat tunduk dan patuh mamathi titah Zat Yang Maha Agung. Namun, benih keangkuhan dan kecongkakan mamenlah menyeret Iblis menuju jurang kekufuran hingga mendapat murka dan laknat Allah SWT sampai hari kiamat. Allah SWT berfirman dalam QS Al Baqarah ayat 34 : "Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para malaikat: "Sujudlah[36] kamu kepada Adam," maka sujudlah mereka kecuali Iblis; ia enggan dan takabur dan adalah ia termasuk golongan orang-orang yang kafir". Berawal dari kecongkakan iblis bersumpah untuk terus merekrut anak Adam bersamanya kedalam jurang kenistaan dengan berbagai tipu daya, mulai dari jerat menuju jurang kekufuran sebagai dosa terbesar sampai dengan jebakan-jebakan kecil lainnya yg tak kalah membahayakan. Iblis tak akan berpindah dari jebakan pertama menuju jebakan selanjutnya melainkan ketika iblis telah merasa gagal dalam usahanya tsb.
JERAT DAN JEBAKAN IBLIS BAGI ANAK ADAM 1. Jerat kekufuran Jebakan ini merupakan rangkaian strategi utama bagi iblis dalam menjerumuskan manausia kedalam neraka Jahannam dan iblis tdk akan berpaling darinya melainkan setelah berhasil meraih tujuan tsb hingga dia akan menjadikannya sebagai bala tentara yang akan membantunya melancarkan aksi selanjutnya. Dan apabila manusia telah masuk dalam perangkap iblis ini, maka berarti dia jg telah mendapat murka Allah SWT seperti yang dikehendaki iblis atasnya. Bila Iblis dalam jeratan kekufuran ini, maka dia akan memasang jeratan yang kedua, yaitu; 2. Jerat Bid'ah Merupakan kenikamatan terbesar bila anak manusia bisa selamat dari dosa kekufuran dan kesyirikan. Namun, tatkala anak Adam tsb ttp teguh memegang ajaran islam, iblispun tak akan tinggal diam membiarkannya luput dari jerat muslihatnya. Jerat Bid'ah adalah langkah awal yang dipasang iblis ditengah kaum muslimin dengan polesan yang menggiurkan. Sehingga tidak sedikit umat islam yang terkena jerat iblis ini tanpa merasa bahwa ia telah masuk dalam jerat bid'ah yang dipasang iblis. Maka pantaslah iblis lebih mengutamakan jerat bid'ah sebelum beranjak ke jerat selanjutnya. Sufyan Ats tsauri pernah berkata: "Bid'ah itu lebih disukai iblis dari pelaku maksiat, karena pelaku maksiat lebih besar harapan untuk bertobat. Berbeda dengan pelaku bid'ah, ia sukar untuk bertobat" Bila anak adam selamat melewati jerat ini, maka iblis akan memasang jerat yang berikutnya, yaitu; 3. Jerat dosa besar Meskipun banyak manusia yang menyadari akan bahayanya dosa, namun tidak sedikit anak adam yang terjerembab dalam nistanya dosa ini, maka pantaslah jika Allah SWT berfirman memperingatkan hamba-hambaNya yg beriman untuk menjauhi dosa-dosa tsb. Firman Allah SWT dalam QS An Nur ayat 21: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengikuti langkah- langkah syaitan. Barangsiapa yang mengikuti langkah-langkah syaitan, maka sesungguhnya syaitan itu menyuruh mengerjakan perbuatan yang keji dan yang mungkar. Sekiranya tidaklah karena kurnia Allah dan rahmat-Nya kepada kamu sekalian, niscaya tidak seorangpun dari kamu bersih (dari perbuatan-perbuatan keji dan mungkar itu) selama-lamanya, tetapi Allah membersihkan siapa yang dikehendaki-Nya. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui". 4. Jerat dosa kecil Kecendrungan manusia untuk meremehkan dosa-dosa kecil dimanfaatkan oleh iblis untuk membuat manusia mengecilkannya dan melakukannya secara kontinyu. Karena dosa kecil bila terus menerus dilakukan maka akan menjadi besar secara komulatif. Padahal dosa kecil tsb tetap merupakan tindakan maksiat kepada Allah SWT, yang hukumnya haram. Nabi SAW berkata, "Hati-hatilah kalian dari dosa-dosa yang dianggap kecil." Kemudian beliau akhiri sabdanya, "Karena sesungguhnya dosa-dosa tersebut pastilah akan mencelakakan pelakunya kapanpun dia bergeming dengannya." 5. Jerat amalan mubah Permusuhan iblis dengan anak adam belum usai sampai disitu. Iblis akan berusaha menyibukkan anak adam dengan amalan amalan mubah, yaitu amalan yang hukum asalnya boleh. Dengan terlalu sibuknya anak adam dengan amalan amalan mubah, akan membuat anak adam tsb mengecilkan bahkan meninggalkan amalan amalan sunah bahkan amalan yang wajib. 6. Jerat amalan mafdhul Dendam kusumat iblis kepada keturunan Adam as belumlah berakhir. Iblis bahkan memasang jebakan yang sangat tersamar sehingga banyak kaum muslim yang terjerat dengan jerat ini. Yaiut iblis membisikkan kaum muslim supaya menyibukkan diri dengan amalan yang mafdhu atau amalan yang kurang utama, sehingga umat muslim melalaikan dari amalan amalan yang lebih utama dan berfaedah. Dan hanya orang orang yang diberi petunjuk berupa ilmu Allah untuk menimbang antara keutamaan amalan yang satu dengan amalan yang lain. 7. Jerat gangguan lahiriah Manakala seorang hamba mampu melepaskan diri dari jeratan-jeratan iblis diatas, maka iblis akan mengeluarkan senjata pamungkasnya berupa gangguan yang sampai kpada para nabi dan rasul. Dan dengan inilah Allah SWT akan menguji keimanan anak adam, akankah merekah mempertahankan kemurnian iman mereka, ataukah akan mereka lepaskan begitu saja lantaran tak sanggup lagi menghadapi berbagai macam godaan syaithon yang menderanya. Ujian dan cobaan inilah yang dimaksudkan oleh Allah SWT dalam firmanNya QS Al 'Ankabut ayat 2-3 : "2. Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi? 3. Dan sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia mengetahui orang-orang yang dusta." Dan jalan keluar agar kita selamat dari jerat-jerat iblis tsb tidak lain tidak bukan adalah dengan memohon perlindungan kepada Allah SWT sebagaimana QS Al "Arof ayat 200: "Dan jika kamu ditimpa sesuatu godaan syaitan maka berlindunglah kepada Allah[590]" [590]. Maksudnya: membaca A'udzubillahi minasy-syaithaanir-rajiim. Demikian tausiah jum'at yg saya kutip dari buletin Al Furqon volume 8 no 4 tgl 4 Dzulhijjah 1430 H. Semoga ada manfaatnya bagi penulis, saya dan para netter yang membacanya. Wa'alaikumussalam wr. wb.
No comments:
Post a Comment
Silahkan dikomentari..